Selamat Datang Pada Blog Bimbingan dan Konseling MAN 2 Garut " Memandirikan Peserta Didik Agar Menjadi Insan Berilmu, Beriman, Bertakwa Serta Berakhlak Mulia "

Statistik Blog

Cari Blog Ini

Business

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Social Icons

Admin

Admin
Lela nurlela

Contact us

Nama

Email *

Pesan *

Artikel

Informasi Perguruan Tinggi

Informasi Pekerjaan

Layanan Informasi Karir Kelas XII

Written By BK MAN 2 Garut on Selasa, 17 Oktober 2023 | Oktober 17, 2023

   




Materi 1

PILIHAN KARIR SETELAH LULUS SMA-MA

a.  Lulus SMA/MA, Mau Ke Mana Ya..?

Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :

1.    Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi

2.    Mengikuti kursus atau pelatihan

3.    Memasuki dunia kerja

4.    Memasuki kehidupan berkeluarga

1.      Merencanakan Kelanjutan Studi

       Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan).

Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

b.  Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut

Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi lanjut, diantaranya :

1.   Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi

Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan  pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.

2.   Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi

Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu  dan teknologi.  Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.

3.   Sistem Penerimaan Mahasiswa

Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara online. Jaur masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diantaranya :

a.       Jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi)

b.      Jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes)

c.       Jalur Mandiri

d.  SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri)

e.       UMPTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri)

Sedangkan jalur masuk ke perguruan tinggi swasta diantaranya :

a.       Jalur PMDK (penelusuran Minat dan Kemampuan) atau jalur prestasi

b.      Jalur tes tulis

c.        Jalur KIP Kuliah

4.   Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan  akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Maha kuasa.

5.   Hal Penting Untuk Anda Ketahui

Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

1.    Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.

2.    Fokus bakat  ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain

3.    Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan. 

4.    Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua  Anda mampu untuk membiayainya.

c.  Mengikuti kursus / Pelatihan

Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :  kursus komputer, kursus menjahit  (PP No.73 thn 1991)

Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan

Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu (knowing something).

Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu:  waktu (training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan pola sikap. 

d.   Memasuki Dunia Keja

Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan, kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas bekerja adalah orang yang  tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada Tuhan.

Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:

a.       Mencari lowongan kerja

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :

·         Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja

·         Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja

·         Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet dan sebagainya

·         Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja

·         Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja

·         Memantapkan rasa percaya diri

b.      Mengikuti Tes (Seleksi)

            Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:

·         Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB, fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4 atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup

·         Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum

·         Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.

·         Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja biasanya memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti wawancara.

·         Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.

e.  Memasuki Kehidupan Keluarga

       Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah mampu. Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan berkeluarga/ menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik maupun ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.

       Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral. Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.



Materi 2


KIAT SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGI

a. Hal yang Perlu Diketahui

Sebelum mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu, diantaranya :

1. Mengenal Bentuk-bentuk Perguruan Tinggi

Sebelum menentukan lembaga pendididkan lanjutan / Perguruan tinggi yang akan dipilih, perlu mengetahui terlebih dahulu tentang batasan dan bentuk-bentuk perguruan tinggi di Indonesia agar tidak salah dalam menentukan  pilihan. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.

Bentuk-bentuk perguruan tinggi tersebut adalah sebagai berikut : 

    1. Universitas :

adalah suatu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program akademik dan/atau professional yang beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas dibagi lagi dalam program studi/jurusan. Misalnya fakultas ekonomi memiliki jurusan akutansi, mamajemen, studi pembangunan; fakutas teknologi industri, memiliki jurusan matematika, fisika, kimia,  Contoh Universitas :

Universitas Negeri : UNY, UI, UGM, UNDIP, UNS, UNSRI, UNHAS

Universitas Swasta : UII, UPN, UKI, UAD, UTY, UPI, UAJY, USD,dll

         2.  Institut :

  Adalah suatu Perguruan Tingi yang menyelenggarakan progam pendidikan akademik dan/ atau professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang sejenis. Misalnya memilikii program studi peternakan, pertanian. Contoh Institut :

       Institut Negeri : IPB, ITS, IPB, ISI

        Instiut Swasta :  ISTA, INSTIPER, dll

      3.  Sekolah Tinggi :

     Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/ atau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Misalnya Sekolah Tinggi Seni Rupa, (memiliki jurusan SeniLukis, Seni Patung), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Contohnya.

Sekolah Tinggi Negeri : STT Bandung, STTN, STAN

Sekolah Tinggi Swasta : STIE YKPN, STTNAS, STIKES, dll

      4.  Akademi :

Adalah   Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Contoh :

Akademi Negeri : AAU, AAL, AIP, ATK, APP

Akademi Swasta : ABA, YIPK, AA YKPN, AMIK, dll

      5.  Politeknik

Adalah serupa dengan Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Bedanya dibandingkan dengan Akademi, politeknik memberikan porsi lebih besar pada praktik. Contoh Politeknik :

Politeknik Negeri : Politek Manufaktur Bandung, Politek Negeri Jakarta

Polteknik Swasta : Politeknik API, Politeknik LPP, dll

2.  Struktur Pendidikan Tinggi

Struktur pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari 2 jalur pendidikan, yaitu ;

a.  Pendidikan Akademi 

b.  Pendidikan Profesional.

       Pendidikan Akademi  adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya, dan lebih mengutamakan peningkatan mutu serta memperluas wawasan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademi diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.

Pendidikan Profesional  adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan keahlian tertentu, serta menggunakan peningkatan kemampuan/ketrampilan kerja atau menekankan pada aplikasi ilmu dan teknologi.  Pendidikan profesional ini diselenggarakan oleh akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute,  dan universitas.

Pendidikan Akademi menghasilkan lulusan yang memperoleh gelar akademi dan diselenggarakan melalui program Sarjana (S1-Strata1) atau Program Pasca Sarjana. Program pasca sarjana ini meliputi program Magister dan program Doktor (S2 dan S3).

Pendidikan Jalur Profesional menghasilkan lulusan yang memperoleh sebutan profesional yang diselenggarakan melalui program diploma (D1, D2, D3, D4) atau Spesialis (Sp1, Sp2). Jalur ini lebih mengutamakan untuk melatih mahasiswa agar menguasai pengetahuan yang langsung dapat dipakaii dengan segera. 60 % muatan kurikulum proram diploma adalah mata kuliah praktik. 

a.  Cara Memilih Program Studi dan Perguruan Tinggi

Memilih jurusan/program studi bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sederhana. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan secara benar. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out  (DO) atau dikeluarkannya seorang mahasiswa/i karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya.

Dasar dalam pemilihan program studi mengacu pada faktor akademik dan non akademik. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam memilih program studi atau jurusan antara lain :

1) Akademik

    a. Pengertian Tentang Program Studi / Jurusan

    b. Kemampuan Akademik Siswa

2) Non Akademik

    a.  Menyesuaikan Cita- Cita, Minat dan Bakat.

    b.  Faktor dan Variabel Pendukung

 1.  Informasi yang Sempurna

 2.  Lokasi dan Biaya

 3.  Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

 4.  Masa Depan Karier dan Pekerjaan

 

b. Cara Menetapkan Pilihan Perguruan Tinggi

       Setelah mengetahui bentuk-bentuk Perguruan Tinggi, program studi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan anda. Langkah berikutnya adalah  menentukan perguruan tinggi yang akan dipilih. Perguruan Tinggi di Indonesia sangat banyak, baik yang negeri maupun  swasta. Selain mempertimbangkan minat, bakat, dan kemampuan juga diperlukan pertimbangan lain, diantaranya :

1.  Reputasi

Reputasi Perguruan Tinggi yang akan dipilih dapat dijadikan dasar dalam menentukan pilihan. Baik buruknya reputasi Perguruan Tinggi di kalangan akademis biasanya sangat tergantung dari kualitas lulusan, metode pengajaran, dosen-dosen pembimbing, sarana belajar-mengajar, dan fasilitas yang dimiliki oleh lembaga tersebut.

2.   Metode dan persentase pembelajaran

Metode dan persentase pembelajaran penting diketahui, karena akan menentukan kualitas  kompetensi yang akan diperoleh. Penekanan pada porsi pembelajarannya (persentase teori dan praktek atau magang industri) perlu diketahui terlebih dahulu,.                                                                  

3.   Status Akreditasi 

Berdasarkan penyelenggaraannya, perguruan tinggi digolongkan menjadi dua yaitu negeri dan swasta. Sedangkan status akreditasi untuk program studi/jurusan yang sifatnya berjenjang berdasarkan hasil evaluasi (akreditasi) terhadap program studi/jurusan yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional). Status akreditasi menggunakan  peringkat akreditasi A (baik sekali), B (baik), C (Cukup),  dan D (kurang).

4.   Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mendukung keberhasilan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Fasilitas pendidikan seperti laboratorium (komputer, akutansi, bahasa, dan lain-lainnya), bengkel, studio, dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan mahasiswa. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatifmenekankan pada keterampilan.

5.  Prospek Lulusan

Lulusan yang berkualitas dan diterima di masyarakat/perusahaan/instansi merupakan suatu kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Perguruan Tinggi.   Peluang kerja bagi  lulusan program studi/jurusan yang akan dipilih  juga harus diperhitungkan, karena akan merugikan apabila setelah lulus tidak segera mendapatkan pekerjaan.

6.   Biaya

Biaya yang dikeluarkan relatif sesuai dengan kualitas dan fasilitas pembelajaran yang diberikan oleh Perguruan Tinggi. Juga harus sesuai dengan kemampuan keuangan calon mahasiswa, sebab kalau besarnya biaya yang diperlukan tidak terjangkau akan menghambat kelancaran dalam menempuh studinya.

c Kiat  Sukses Masuk Perguruan Tinggi

       Sebelum mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi yang akan dipilih, sebaiknya calon mahasiswa mengetahui terlebih dahulu tentang mekanisme penerimaan mahasiswa baru, karena antara Perguruan Tinggi yang satu dengan yang lainnya  bisa berbeda. Secara garis besar mekanisme penerimaan mahasiswa baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu jalur tes dan non tes. Jalur tes terdiri dari beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru.

Ada lima faktor yang harus dikuasai untuk sukses masuk di Perguruan Tinggi yang baik,   yaitu :

1.   Faktor Teknis

Sebelum tes masuk perguruan tinggi, Anda harus mempersiapkan peralatan yang mendukung terhadap lancarnya tes tersebut. Kalau tes tersebut masih secara massal, maka Anda persiapkan alat tulis/pensil 2B  dan mengisi lembar jawab komputer yang benar.  Apabila tes tersebut menggunakan computer based, maka Anda harus menguasai perangkat teknologi informasi dan teknis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang benar.

2.   Faktor  Psikologis

Kebiasaan positif dalam mengikuti tes uji coba (try out) dan latihan-latihan lainnya dapat membentuk Anda percaya diri. Sikap percaya diri sangat penting untuk masuk ke PT.

3.   Faktor  Penguasaan Materi Tes

Untuk penguasaan materi, Anda perlu menguasai kisi-kisi soal yang berisi tentang pokok-pokok bahasan yang keluar dalam tes dan persentase jumlah soal. Berdasarkan kisi-kisi inilah Anda belajar, Anda menguasai materi, Anda mempersiapkan materi.

4.   Faktor  Strategi Pengerjaan Soal

Dalam setiap kesempatan mengikuti Tes Uji Coba (Try Out) dibiasakan mengerjakan soal dimulai dari soal yang mudah. Jangan berambisi mengerjakan semua soal. Kebiasaan ini digunakan saat mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi.

5.  Faktor  Strategi Memilih Jurusan / Program Studi

Konsultasi dalam memilih jurusan sangat penting dalam mengarahkan kemampuan akademik  Anda. Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan akademik hanya akan mengakibatkan tidak diterimanya di Perguruan Tinggi

d.  Tips Cara Masuk Perguruan Tinggi Favorit          

Perguruan tinggi favorit menjadi harapan setiap calon mahasiswa/i. Berikut tips untuk masuk ke perguruan tinggi favorit, diantaranya |:

1.    Tentukan Pilihan, Langkah pertama adalah menentukan tujuan berikutnya. Setelah lulus SMA/SMK/MA, maka kita akan dihadapkan pada persimpangan jalur. Kalaupun kita memutuskan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, kita masih harus menentukan pilihan.

2.    Ukur Kemampuan Diri, Jika telah menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan, cobalah untuk mengukur diri. Bandingkan kemampaun diri masing-masing dengan kualitas pilihan kita.

3.    Tetapkan Alternatif, Pilihan memang sudah ditentukan, namun jangan hanya puas dengan satu pilihan. Kita tentu harus menyiapkan back up plan jika pilihan pertama gagal.

4.    Cari Informasi, Jauh-jauh hari sebelum memasuki dunia kampus, cobalah untuk mencari informasi sebanyak mungkin. Di zaman modern ini, tentu tidak sulit untuk mencari informasi.

5.    Perbanyak Ilmu, Perbanyaklah ilmu pengetahuan, terutama seputar jurusan yang akan dipilih.

6.    Jaga Kondisi Tubuh, Sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh kita, baik fisik maupun mental.

7.    Jalur Masuk Kuliah, Secara umum jalur masuk kuliah dibagi menjadi beberapa jalur : SNBP, SNBT, dan jalur Mandiri


Materi 3


MEMAHAMI PROGRAM STUDI DAN STRATEGI MEMILIHNYA

Fakultas dan Program Studi

Fakultas adalah sebuah divisi dalam universitas yang terdiri dari sejumlah bidang studi terkait. Kata fakultas sendiri berasal dari bahasa Belanda, faculteit, yang berarti bagian administratif di sebuah universitas. Biasanya dalam satu kampus terdiri dari beberapa fakultas.

Sedangkan Prodi atau Program Studi merupakan kesatuan rencana belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik yang penyelenggaraannya berdasarkan suatu kurikulum. Adanya Program Studi bertujuan supaya mahasiswa bisa menguasai suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan target kurikulum pendidikan yang digunakan.

menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan TinggiProgram Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi dan / atau pendidikan vokasi

Nah, untuk tahu bedanya Fakultas dan Prodi, coba kamu bayangkan sebuah rumah. Rumah ini adalah Fakultas, sedangkan kamar-kamar di dalam rumah itu adalah Prodi-nya. Jadi, sudah bisa mengerti kan apa itu bedanya Fakultas dan Prodi?

Dengan kata lain, Fakultas adalah divisi besarnya sedangkan Prodi adalah bagian-bagian kecil dari divisi besar tersebut. Misalnya :

Fakultas Ilmu Komunikasi dibagi lagi menjadi tiga Prodi yakni :

·         Public Relation,

·         Jurnalistik, dan

·         Periklanan.

Fakultas Ekonomi dibagi menjadi tiga prodi, yakni ;

·         Akuntansi

·         Ilmu Ekonomi

·         Manajemen

Apa Bedanya Prodi dan Jurusan?

Kalau di sekolah, mungkin kata “jurusan” identik dengan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Nah, kalau di universitas kamu mungkin banyak mendengar kata Prodi dan Jurusan sehingga kadang membuat kamu bingung, sebenarnya apa bedanya sih prodi dan jurusan itu?

Nah, sebenarnya, prodi dan jurusan itu sama. Hanya saja, untuk di bangku perkuliahan, para akademis lebih suka menyebut pembagian divisi pendidikan ini dengan kata prodi, bukan jurusan.

Jadi, kalau nanti kamu ditanya orang lain, “Jurusan apa di kampus?” tidak perlu bingung menjawabnya, ya. Kamu cukup jawab apa prodi yang sedang kamu jalani atau kamu akan tuju.

Cara Memilih Program Studi

Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam memilih program studi antara lain :

1.  Akademik

a) Pemahaman Tentang Program Studi : Perlu mengetahui dan memahami tentang program studi yang meliputi : Tujuan, ruang lingkup dan prospek kerja program studi serta persaingan PTN/PTS yang membuka program studi yang sama

b)  Kemampuan Akademik : Dalam memilih program studi harus disesuaikan dengan kemampuan akademik. Kemampuan akademik terlihat dalam menyelesaikan soal yang telah dievaluasikan maupuan pendukung akademik lainnya.

2.  Non Akademik

a)  Menyesuaikan Cita-cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah program studi apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil sesuai minat dan bakat.

b)   Faktor dan variabel pendukung

1.    Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi. Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat Anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.

2.    Realistis

Selain menyesuaikan keinginan dan minat, Anda harus berpikir realistis. Jangan terlalu idealis. Tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusan-jurusan tertentu, ketika Anda sangat menyukai seni berpuisi atau tertarik dengan kajian-kajian islam, Anda tidak perlu serta merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra arab. Namun Anda bisa menjalankan ketertarikan Anda tersebut di luar banku kuliah, misalnya mengikuti komunitas bahasa atau kajian-kajian islam di universitas. Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan-jurusan tersebut, sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk memperoleh pekerjaan ?

3.    Informasi yang Sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan Anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

4.    Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan. Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana Anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan Anda.

5.    Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri Anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak Anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru, SMPTN dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang Anda miliki. Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.

6.    Masa Depan KARIER dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan KARIER yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan Anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang Anda ambil sah-sah saja.

7.    Kenali Pesaing

Mengenali pesaing dapat Anda lakukan melalui try-out yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga belajar di kota Anda. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa Anda peroleh dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Arsitektur UGM daya tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang , berarti Anda harus menganyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima.

8.    Pahami Jejaring Perguruan Tinggi Tujuan (Campuss Networking)

Carilah informasi lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan Anda, apakah ia memiliki link khusus dengan suatu perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di perusahaan-perusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, PT. Astra International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Perusahahan Swasta Asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dsb.

9.    Trend

Yang dimaksud di sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10 tahun kedepan. Kemampuan membaca tren 5-10 tahun kedepan Anda perlu miliki atau setidaknya minta pertimbangan orang tua atau guru Anda. Tren ini dipergunakan untuk memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah Anda lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan Anda akan mudah mencari pekerjaan. Misalnya, ketika tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming, banyak siswa SMU memilih jurusan-jurusan sektor riil seperti teknik arsitektur/teknik sipil. Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis moneter yang dimulai pada tahun 1998 memporakporandakan sektor riil yang berdampak pada banyaknya perusahaan property yang gulung tikar. Dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan Teknik Arsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari pekerjaan. Walaupun, saat ini kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak mengenal ‘tren sesaat’ namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika Anda mencari pekerjaan adalah jurusan-jurusan ‘netral’ seperti ekonomi, hukum, fisip, informatika dan geologi.


Materi 4

KIAT SUKSES MASUK DUNIA KERJA

a.  Proses Menuju Dunia Kerja

Proses menuju dunia kerja saat ini tidak mudah, banyak pesaing dan persyaratan yang diminta oleh perusahaan terhadap calon tenaga kerja. Mendapatkan pekerjaan menjadi mudah apabila calon tenaga kerja memiliki kompetensi atau kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada 2 faktor yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, yaitu :

1.  Faktor Internal

       Faktor ini berasal dari dalam diri calon tenaga kerja. kadang kala kelemahan ini tidak disadari. Adapun bentuknya sebagai berikut ;

-   Sikap dan Mentalitas ( Attitude )

Menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan menyebabkan timbulnya sikap dan mental keluh kesah. Keluh kesah ini sering muncul lewat ucapan, misalnya saya malas menyiapkan persyaratan lamaran, saya sudah lelah, saya ingin dapat  pekerjaan yang gajinya besar pekerjaan mudah, saya sudah frustrasi, saya tidak mau lagi melamar pekerjaan, dan lain-lainnya.  

-         - Keahlian Kerja ( Skill )

   Selain soal sikap dan mentalitas, masalah yang muncul adalah keahlian kerja. Keahlian kerja merupakan pengetahuan khusus yang berguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan di tempat kerja. Kalau Anda mengandalkan kemampuan teori yang diperoleh dari bangku sekolah, itu jauh dari memadai. Dalam dunia kerja dituntut penguasaan teori dan praktik.

2.  Faktor Eksternal

     Faktor ekternal merupakan faktor yang berada dari lingkungan. terdapat cukup banyak faktor ekternal, diantaranya ;

-       Kondisi ekonomi makro dan mikro

-       Kesenjangan  antara  ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja, jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja.

-       Perusahaan pencari  kerja  menetapkan  persyaratan yang relatif tinggi untuk karyawannya.

-       Ketidakcocokan spesifikasi keahlian, antara permintaan dunia kerja dengan lulusan lembaga pendidikan.

-       Adanya budaya Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang belum sepenuhnya bersih dalam birokrasi swasta maupun pemerintah dalam hal perekrutan tenaga kerja baru.

-       Kompetisi antarpelamar pekerjaan yang tidak sehat.

-       Kurangnya kepedulian pihak pemilik perusahaan dan industri untuk membantu para pencari kerja.

b.   Persiapan Sebelum Masuk Dunia Kerja

1.   Prinsip Dasar dalam Penempatan Tenaga Kerja

Beberapa hal sebagai prinsip dasar dalam penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri yang harus diketahui, khususnya bagi pencari kerja adalah sebagai berikut ;

1)  Setiap tenaga kerja mempunyai hak  dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.

2)  Penempatan  bagi  tenaga  kerja  dilaksanakan   berdasarkan  azas  terbuka,  bebas, objektif, serta  adil, serta setara tanpa diskriminasi.

3) Penempatan tenaga kerja terdiri atas :

a.  Penempatan tenaga kerja di dalam negeri; dan

b.  Penempatan tenaga kerja di luar negeri.

4)    Pemberi  kerja  yang memerlukan  tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.

5)  Penempatan tenaga kerja oleh pelaksana dilakukan dengan memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja.

6)  Pelayanan penempatan tenaga kerja bersifat terpadu dalam satu sistem   penempatan tenaga kerja yang meliputi unsur-unsur  :

a. Pencari kerja;

b. Lowongan pekerjaan;

c. Informasi pasar kerja;

d. Mekanisme antarkerja;dan

e. Kelembagaan penempatan tenaga kerja.

7)    Pelaksana penempatan tenaga kerja terdiri atas :

a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenaga-kerjaan; dan

b.  Lembaga swasta berbadan hukum.

8)  Setiap pencari kerja berhak memperoleh pelayanan yang sama untuk memperoleh pekerjaan yang meliputi pemberian informasi, bimbingan dan penyuluhan jabatan, pelatihan untuk penempatan serta tindak lanjut penempatan.

9)  Pencari kerja yang memerlukan pelayanan penempatan tenaga kerja harus mendaftarkan diri secara langsung ke pelaksana (dinas yang membidangi ketenagakerjaan) dengan membawa persyaratan:

a.  Fotokopi ijazah yang dimiliki

b.  Fotokopi sertifikat yang dimiliki

c.  Pasfoto ukuran 3 x 4 

d.  Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku

10) Pencari kerja yang telah mendaftar memperoleh tanda bukti pendaftaran dari pelaksana dengan menggunakan formulir AKI atau dikenal dengan istilah KARTU KUNING dan masa berlaku 2 tahun , namun setiap 6 bulan harus diperpanjang.

11) Setiap pencari kerja mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi lowongan pekerjaan.

12) Untuk mengisi lowongan pekerjaan harus memenuhi kualifikasi persyaratan jabatan yang dibutuhkan.

Mencari Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan

Lowongan  pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang belum ada orang yang melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, hal ini  terjadi karena adanya perluasan usaha, perubahan teknik  berproduksi atau karena ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya, sehingga harus diisi dengan tenaga kerja baru. Mencari informasi lowongan pekerjaan  saat sekarang tidak terlalu sulit, beberapa sarana seperti media cetak, elektronik bahkan papan bursa kerja maupun sistem bursa kerja online sangat membantu para pencari kerja yang ingin mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.

Ada beberapa hal tentang cara mendapatkan sumber informasi lowongan pekerjaan, misalnya :

1)    Memanfaatkan Lembaga Bursa Kerja

    Pencari  Kerja  untuk  dapat   memanfaatkan  Lembaga Bursa  Kerja maka sebaiknya  mengetahui tentang lembaga bursa kerja,  yang  terdiri dari :

a. Bursa Kerja Pemerintah yang berada di kantor-kantor pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan. Bursa Kerja Swasta  yang diselenggarakan oleh swasta dan mendapatkan ijin pendirian dari pemerintah. 

b. Bursa Kerja Khusus, yang dibentuk oleh lembaga pendidikan (satuan pendidikan SMA/SMK, Perguruan Tinggi)  atau Lembaga Pelatihan Kerja yang khusus melayani alumninya.

2)  Aktif dan Selektif

     Banyak cara perusahaan atau industri menyampaikan informasi lowongan kerja, diantaranya;

a.    Media Massa

     Media massa merupakan sumber lowongan pekerjaan yang paling banyak dimanfaatkan pencari kerja. Di media ini biasanya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja memasang pengumuman dalam bentuk iklan. Jenisnya antara lain ; koran, majalah, tabloid, radio dan televisi.

b.  Internet

     Sekarang ini penggunaan internet sudah memasyarakat. Internet pun sudah diperkenalkan di setiap sekolah. Perlu diketahui bahwa Anda dapat memperoleh banyak informasi pekerjaan melalui internet. Bahkan melalui internet  Anda dapat melamar sebuah pekerjaan atau menawarkan diri Anda kepada para pencari kerja.

Kriteria Lowongan yang Benar

Lowongan pekerjaan yang benar, kiranya sulit untuk dipahami, mengingat hampir semua informasi lowongan pekerjaan baik melalui media cetak atau media lainnya hampir sama. Berbagai ungkapan menarik ditampilkan agar pencari kerja tertarik untuk mengetahui dan memenuhi apa yang di informasikan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan sehingga perlu ditindaklanjuti. Informasi lowongan kerja itu sekurang-kurangnya memuat :

1)  Identitas Perusahaan

     Suatu perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja biasanya mencantumkan secara jelas  identitas perusahaannya.

2) Jumlah jabatan

     Dalam informasi pekerjaan secara jelas disebutkan jumlah  jabatan yang dibutuhkan.

3)    Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada setiap jabatan

     Dengan jabatan yang belum terisi, sehinga perusahaan telah menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi jabatan yang belum terisi.

4)    Syarat  Jabatan

       Umumnya, setiap jabatan memerlukan kualifikasi atau persyaratan tersendiri agar perusahaan tersebut dapat menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi jabatan.

5)  Batas waktu pemenuhan lowongan

     Batas waktu pemenuhan lowongan pada umumnya jelas dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun  sehingga diketahui bahwa lowongan kerja itu masih berlaku atau sudah lewat.

6)  Alamat pemberi kerja

     Dengan terbukanya lowongan pekerjaan yang betul-betul perusahaan tersebut membutuhkan, maka perusahaan tersebut secara jelas mencantumkan alamat perusahaan.

c. Teknik Membuat Surat Lamaran Kerja

Siapapun yang akan memasuki dunia kerja  pada suatu perusahaan atau organisasi harus membuat surat lamaran kerja ( Job application letter ) terlebih dahulu. Surat lamaran kerja merupakan gerbang pertama yang harus dilalui oleh seseorang ketika memasuki dunia kerja. Daya tarik diawali dari bentuk dan cara surat lamaran kerja, isi surat lamaran kerja, serta penulisan resume atau CV (Curriculum vitae) yang dibuat.

1.    Surat Lamaran Kerja

Pengertian surat lamaran kerja (job application latter) adalah surat resmi yang ditulis oleh pelamar baik melalui media kertas atau elektronik untuk memperkenalkan dirinya serta kompetensi yang dimiliki, dengan harapan agar perusahaan atau organisasi dapat menerimanya sebagai karyawan. Surat lamaran kerja pada dasarnya bukanlah surat yang berdiri sendiri, melainkan dilengkapi dengan sejumlah lampiran, seperti

1)    Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2)    Resume (daftar riwayat hidup),

3)    Surat Keterangan Catatan Kepolisian

4)    Surat keterangan kesehatan 

5)    Kartu kuning dari Dinas Tenaga Kerja

6)    Pas foto tertentu.

7)    Lampiran-lampiran, seperti ; Ijazah, Sertifikat, Referensi pengalaman kerja

2. Jenis-jenis Surat Lamaran

Sebelum memahami teknis dalam pembuatan surat lamaran kerja, Anda harus mengetahui terlebih dahulu informasi yang dijadikan dasar Anda membuat surat lamaran kerja. Ada beberapa  macam dasar pengajuan surat lamaran kerja, yaitu :

1)    Surat lamaran berdasarkan iklan lowongan pekerjaan baik media cetak atau elektronik      

2)    Surat lamaran berdasarkan inisiatif sendiri yang dikirimkan langsung ke kantor atau perusahaan.

3)    Surat lamaran berdasarkan informasi dari teman, kenalan, radio, atau televisi.

4)    Surat lamaran melalui kantor penempatan tenaga kerja atau bursa kerja.

5)    Surat berdasarkan tempat kursus, sektretariat akademik atau lembaga manajemen.

6)    Surat lamaran dari pengumuman yang digantungkan pada toko atau   kantor yang bersangkutan.

3.  Pembuatan Surat Lamaran Kerja

Untuk membuat surat lamaran kerja yang baik Anda harus mengetahui tentang teknis dalam pembuatan surat lamaran termasuk bagian-bagian yang penting dalam surat lamaran kerja agar surat dapat runtut atau berkesinambungan. Surat lamaran kerja dibuat tidak panjang dan bertele-tele karena akan membuat jenuh orang yang membacanya.

Dalam penulisan surat lamaran kerja yang baik, ada beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya :

1)  Menyiapkan Kertas HVS atau Folio Bergaris

Gunakan saja jenis kertas yang standar dan ukuran yang standard,

sebaiknya kerta HVS Kuarto atau A4 dengan ketebalan standar 70 gram (maks 80 gr ).

2)  Amplop

Gunakan amplop berukuran standar dengan warna yang serasi dengan kertas surat.

3)  Siapkan Persyaratannya.

     Perhatikan lagi butir-butir persyaratan dalam iklan lowongan kerj        

4)  Siapkan Dokumen Pendukung

     Jangan lupa, sertakan juga dokumen-dokumen pendukung yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang Anda tuju.

Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat surat lamaran kerja adalah sebagai berikut :

1)  Lamaran  dibuat  sesingkat mungkin

2)  Bentuk surat harus rapi

3)  Materi / isi / pengorganisasian surat lamaran

       Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki beberapa bagian, yaitu salam pembuka alinea pembuka, alinea pertengahan, alinea penutup, salam penutup.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing paragraf :

1)    Salam pembuka

       Dengan hormat,

       Assalamu’alaikum wr. wb.

2) Alinea Pembuka

       Untuk menarik perhatian pembaca, pada paragraf pembuka perlu dicantumkan salah satu dari beberapa hal berikut ini : rangkuman, nama pemberi informasi, sumber publikasi

a.  Berdasarkan iklan Tuan pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal …..

b.     Saya memperoleh informasi dari seorang rekan saya Bapak Iskandar  ...

c.     Saya adalah  lulusan SMA tahun  2008  dan saya bermaksud  mengajukan lamaran untuk lowongan seperti yang ada dalam iklan Bapak ....

3) Alinea Pertengahan

       Dalam paragraf pertengahan ini pelamar perlu menjelaskan hal-hal berikut : pendidikan,  pengalaman kerja, sikap, minat, aktifitas dan kualitas.

a.   Saya adalah lulusan SMA, saya pernah bekerja sebagai staf Administrasi di ..….

b.  Saya adalah lulusan SMA, memiliki sikap percaya diri, pernah mengikuti oranisasi …..

4)  Alinea Penutup

Paragraf terakhir ( penutup ) surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan akan tindakan ( action ).

a.  Saya sangat menantikan jawaban dari Bapak

b.   Atas perhatian Bapak pada surat lamaran ini, saya ucapkan ...

c.   Saya sangat senang untuk bertemu dengan Bapak pada waktu ...

5) Salam penutup           

       Salam penutup ini mengakhiri isi surat, yaitu ;

       Wassalamu’alaikum wr. wb.

       Hormat kami       

       4.   Buat Surat Lamaran Melalui Internet

Dengan perkembangan teknologi, melamar pekerjaan pun juga semakin mudah. Salah satu hasil teknologi yang dapat dipergunakan yaitu teknologi internet. Mengirim surat lamaran kerja melalui e-mail sekarang bukan hal yang tabu. Ada dua cara mengirim surat lamaran melalui e-mail yaitu dengan attachment atau menggunakan kotak pesan tersedia. Namun, akan lebih baik apabila Anda mengirimkan resume melalui attachment dalam bentuk PDF (Portable Document Format). Data dalam bentuk pdf tidak akan berubah saat dikirim. Hal ini berbeda apabila Anda mengirimkan data dalam bentuk lain, misalnya word document. Ada kemungkinan data berubah atau rusak saat dikirim.

 

5. Contoh Surat Lamaran Kerja

       a.  Surat lamaran kerja berdasarkan Inisiatif Sendiri

 

       Lampiran     : 5 (lima) lembar                                                  29 Juli 2020

         Hal                 : Lamaran Kerja

 

Kepada Yth

Bapak Pimpinan PT. PARAMITRA Group

Jl. Kaliurang km 10,4 no. 333 Sleman  Yogyakarta

        

         Dengan hormat,

    

         Yang bertanda tangan di bawah ini :

         Nama                                            : KURNIAWAN

         Tempat, tanggal lahir                 : Yogyakarta, 22 Nopember 1993

         Pendidikan                                   : SMPARAMITRA

                                                                  Jurusan : IPS

         Alamat rumah                             : Jl. Kaliurang km 17 Yogyakarta

 

         Dengan ini mengajukan lamaran kerja sekiranya pada perusahaan Bapak terdapat lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan saya.

        

         Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan foto kopi Ijazah terakhir, foto kopi Sertifikat Kursus/Pelatihan, Daftar Riwayat Hidup, Keterangan Kesehatan serta Pas Foto.

 

         Saya berkeinginan untuk  maju dan sanggup  bekerja keras, serta yakin akan dapat bekerjasama di perusahan yang bapak pimpin.

 

         Jawaban dan kebijaksanan Bapak saya ucapkan terima kasih.

 

 

                                                                                                                Hormat saya,

 

 

 

                                                                                                                KURNIAWAN 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  b.  Surat lamaran kerja berdasarkan Informasi Resmi

 

 

         Lampiran     : Satu berkas                                                        22 Juli 2020

         Hal                 : Lamaran Kerja

 

 

Kepada Yth

Kepala Personalia, R.S. PARAMEDIKA

Jl. Merapi km 10 no. 111 Sleman 

Yogyakarta

 

 

         Berdasarkan informasi resmi dari Bapak melalui Bursa Kerja Khusus SMA  Paramitra Yogyakarta pada tanggal 21 Juli 2016, tentang lowongan kerja pada R.S. PARAMEDIKA, dengan hormat saya mengajukan lamaran kerja untuk bidang Administrasi dan Keuangan.

 

         Usia saya 19 tahun, lulusan SMA ParamitraJurusan/Kelompok Peminatan “Ilmu-ilmu sosial (IPS) tahun 2013, saya memiliki persyaratan yang ditetapkan dan juga telah memiliki sertifikat kursus/pelatihan. Selanjutnya saya sanggup bekerja keras dan berusaha untuk menguasai bidang pekerjaan dalam waktu singkat.

 

         Adapun berkas kelengkapan surat lamaran sebagaimana yang telah Bapak tetapkan saya lampirkan bersama surat ini.

 

         Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

 

                                               

                                                                                                Hormat Saya,

 

 

                                                                                                FARADILA

 

                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   c.   Surat lamaran kerja berdasarkan Iklan

 

         Hal                 : Lamaran Kerja                                                  22 Juli 2020

 

Kepada Yth

PIMPINAN PARAMITRA FINANCE

Jl. Parangtritis km 10 no. 121 Bantul 

Yogyakarta

 

         Dengan hormat,

 

         Menunjuk iklan Bapak pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal 20 juli 2016, saya mengajukan lamaran kerja untuk jabatan sekretaris seperti yang dimaksud dalam iklan tersebut.

 

         Usia saya 20 tahun, lulusan SMA Paramitra program Studi Sekretaris. Saya telah memiliki SIM C, dan saat ini sedang mengikuti kursus bahasa Inggris. Selama ini saya belum bekerja, tetapi berkat mengikuti mengikuti suatu kursus dan pelatihan teratur selama pendidikan, saya yakin akan dapat melaksanakan tugas sesuai harapan Bapak.

 

         Sebagai pelengkap lamaran, bersama ini saya lampirkan :

a.       Foto kopi Ijazah

b.       Foto kopi Sertifikat Kursus Komputer

c.        Daftar Riwayat Hidup

d.       Pas Foto dua lembar

 

         Selanjutnya sya sangat berharap adanya jawaban dari Bapak.

 

         Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak saya ucapkan terimakasih.

 

                                                                                                Hormat Saya,

 

 

                                                                                ANNISA NURRAHMADANINGTYAS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d.   Surat lamaran kerja berdasarkan lowongan CPNS

 

                                                                                                Yogyakarta, 10 Oktober 2020

         Perihal           : Surat Lamaran

         Lampiran     : 5 (lima) eksemplar

 

         Kepada Yth.

         Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sleman

         Di Komplek Pemerintah Kabupaten

 

         Dengan hormat,

 

         Yang bertanda tangan di bawah ini :

 

         Nama            : Budi Sugiharto

         Usia               : 19 Tahun

         Alamat          : Jl. Malioboro No.21 Yogyakarta

 

         Bermaksud untuk mengajukan lamaran kerja sebagai Staff Administrasi pada dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sleman. Saya lulusan SMA (IPS) tahun 2016

 

         Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :

a.       Foto kopi Ijazah,

b.       Foto kopi Sertifikat Kompetensi

c.        Foto kopi Sertifikat Kursus Komputer

d.       Surat Keterangan Catatan Kepolisian

e.        Kartu Kuning

f.        Daftar Riwayat Hidup

g.        Pas Foto dua lembar.

 

         Atas perhatian dan pertimbangan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

 

                                                                                                Hormat saya,

 

 

                                                                                        BUDIYANTO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d.  Membuat Daftar Riwayat Hidup ( Curriculum Vitae )

Hal penting lainnya selain pembuatan surat lamaran adalah pembuatan Daftar Riwayat Hidup. Apabila surat lamaran kerja memuat keinginan pelamar untuk bekerja, riwayat hidup memuat informasi tentang pelamar. Informasi yang disampaikan harus tertulis dengan jelas dan benar. Daftar riwayat hidup berperan penting juga dalam menentukan dapat atau tidaknya mengikuti tahap selanjutnya. Di dalamnya harus menjelaskan siapa diri Anda, apa yang Anda ketahui, apa yang Anda dapat lakukan, apa yang telah Anda kerjakan dan apa pekerjaan Anda. Hal ini mungkin akan menjadi pertanyaan pada saat Anda diwawancarai dan dapat membantu Anda untuk mengikuti wawancara.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan daftar riwayat hidup :

a.    Menjelaskan diri Anda

b.    Latar belakang pendidikan Anda

c.    Pengalaman yang Anda miliki

Ciri riwayat hidup yang baik adalah rapi, simpel, jujur, dan akurat sehingga pihak perusahaan mengetahui diri Anda, pengetahuan yang dimiliki, tujuan yang ingin dicapai, langkah-langkah yang ingin diraih bila diterima bekerja di perusahaan yang bersangkutan serta kontribusi yang dapat diberikan kepada mereka. Secara ringkas isi daftar riwayat hidup  meliputi : 

1)     Keadaan diri :

a.   Nama lengkap

b.  Umur dan tempat tanggal lahir

c.   Domisili atau tempat tinggal, nomor telepon

d.  Pengalaman kerja, termasuk tanggung jawab yang Anda lakukan di perusahaan sebelumnya, serta keahlian-keahliannya

2)  Pendidikan :

a.    Pendidikan dasar hingga pendidikan terakhir

b.    Keterampilan atau pendidikan kejujuran, misalnya menguasai komputer, berpengalaman dalam bidang tertentu

c.    Mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan posisi yang dicari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

Nama                         : Dhani Sumitra

Alamat                       :  Jl. Kaliurang No. 333 Yogyakarta 55281

Telepon                      : 0274-3007232

Tempat/Tgl. Lahir   :  Sleman, 14 Desember 1976

Kewarganegaraan   :  Indonesia

Status                         : Belum menikah

 

PENDIDIKAN:

1997-2003                :  SD Babadan Baru Yogyakarta

2003-2006                : SMP N 1 Sleman

2006-2008                :  SMA N 1 Paramitra Yogyakarta

 

 

ORGANISASI:

2005-2006                :  OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

                                       SMP N 1 Sleman Yogyakarta

2007-2008                : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

                                       SMA N 1 Paramitra Yogyakarta

2007-2008                :  Karang Taruna Parikesit Kantor Cabang Yogyakarta

 

HOBI & MINAT     :  Menyukai membaca,

                                              menulis reportase,

                                              kegiatan lintas alam, music dan berwisata.

Informasi Tambahan :

Setelah dinyatakan lulus SMA, saya bekerja sebagai tenaga paruh waktu untuk sebuah penerbitan buku di Yogyakarta sebagai tenaga administrasi. Pengalaman seba­gai administrasi ini menambah wawasan kerja saya sebelum­nya. Dengan demikian, didukung oleh motivasi dan kapasitas akademik yang saya miliki, saya yakin akan dapat bekerja dengan penuh dedikasi dan kejujuran. Di samping itu, saya juga memiliki ketrampilan menggunakan kompu­ter, ­antara lain untuk program Microsoft ­Office, Power Point, yang saya dapatkan dengan cara ­otodidak. Kiranya, kemampuan saya tersebut akan dapat menjadi kontribusi bagi per­usahaan.

Referensi                  : Dharna Ardana dan H. Rochmanudin

                                              Creative Design Paramitra Publishing Yogyakarta   

 

                                                                        Yogyakarta, Juli 2020

 

     Dhani Sumitra

e.  Sukses  Psikotes dan Wawancara Kerja

Setiap calon tenaga kerja yang sudah lolos test administratif pada suatu industri atau perusahaan, maka biasanya akan menghadapi test tertulis (psikotes) dan wawancara kerja (job interview). Psikotest atau test psikologi adalah jenis test yang dilakukan untuk mengukur berbagai factor psikologi tertentu misalnya kecerdasan (intelegensi), test kepribadian, test bakat, test minat dan test prestasi. Tujuan psikotes bagi perusahaan adalah memperkirakan apa yang dilakukan oleh seseorang dimasa yang akan datang dan untuk mengetahui perbedaan di antara setiap kepribadian. Bagi Anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1)   Sebelum Test

a.     Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda dan keinginan Anda.

b.     Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes, namun ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil test menjadi jelek.

c.     Pastikan Anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, Anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihatnya.

d.     Baca kembali surat lamaran dan CV Anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV Anda.

e.     Sebaiknya Anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga Anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal.

f.      Sebelum berangkat ke tempat tes, berdoalah terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan Anda.

g.     Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan sampai terlambat.

h.     Walaupun tidak diminta, jangan lupa untuk membawa peralatan alat tulis (pensil, penghapus, dsb) dan membawa jam (petunjuk waktu)

2)   Sikap Pada Saat  Tes

a.     Umumnya,  pada setiap lembar jawaban atau soal psikotes, Anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dan sebagainya. Begitu Anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk  mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi.

b.    Dengarkan baik-baik setiap “ucapan atau pengarahan” dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan atau petunjuknya.

c.  Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang Anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada.

d. Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil Anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya

Wawancara Kerja (Job Interview)

Setelah Anda mengetahui cara mempersiapkan surat lamaran, mempersiapkan pada psikotes, selanjutnya mempersiapkan menghadapi wawancara kerja. Anda harus mengetahui dan memahami tentang arti pentingnya wawancara, persiapan wawancara, bagaimana mengenali pekerjaan dan perusahaan, pertanyaan-pertanyaan penting dalam wawancara dan ucapan terima kasih setelah wawancara. Wawancara kerja merupakan kesempatan yang sangat diharapkan oleh pelamar saat mengikuti proses rekrutmen tenaga kerja. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin, karena jika gagal tak akan ada lagi yang namanya wawancara ulangBerikut beberapa langkah yang harus dipersiapkan untuk menghadapi situasi wawancara

1)  Persiapan

       Persiapan dalam wawancara sangat menentukan pelaksanaan wawancara. Tampil apa adanya berarti tidak mempersiapkan diri dengan baik. Menyiapkan pakaian yang akan dipakai dalam menghadapi pewawancara, tentunya yang formal. Menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada waktu wawancara sangat berpengaruh pada pelaksanaan wawancara

2) Pelaksanaan

       Dalam pelaksanaan wawancara ini masih ada hal-hal yang harus diperhatikan. Hal yang sangat mendasar adalah :

a.    Datang tepat waktu / Jangan sampai terlambat untuk hadir,

b.    Bersikap sopan saat memasuki ruang wawancara

c.    Jangan duduk sebelum dipersilahkan.

d.    Tunggu sampai Anda dipersilakan duduk atau minta ijin untuk duduk

e.    Cobalah untuk tidak memperlihatkan sikap bahwa Anda belum yakin benar dengan apa yang Anda inginkan

f.     Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung

g.    Jelaskan prestasi yang pernah didapat.

h.    Bertanya ; Pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan tajam sangat dibutuhkan dalam menambah point, karena akan memberikan kesan proaktif dan mempunyai visi untuk memajukan perusahaan.

i.      Kirim ucapan terima kasih

Ucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan perhatian yang diberikannya. Senyumlah, dan tunjukkan rasa percaya diri yang mantap sebagaimana anda tunjukkan saat kedatangan anda.

 

Hal-hal yang harus dihindari :

Datang terlambat, walaupun hanya beberapa menit

Kelihatan kesal, gundah atau dongkol karena menunggu lama

Datang ke wawanacara tanpa persiapan

Berpenampilan seadanya (baju berlengan pendek, bersepatu olah raga

Mengajak teman atau keluarga untuk menambah rasa percaya diri

Mengambil kursi dan duduk sebelum dipersilakan duduk

Meletakan tas anda di atas meja pewawancara

Membungkuk, Menundukkan atau menengadahkan kepala

Mempermainkan jari jemari

Bertopang dagu

Merokok atau mengulum permen saat wawancara

Membuka percakapan

Mengatakan kepada perusahaan apa yang seharusnya mereka lakukan untuk Anda

Memberikan informasi yang tidak relevan

Terlalu emosional atau terlalu semangat

 

Contoh Wawancara Kerja (Job Interview)

a.   Wawancara Pembuka

Pada umumnya wawancara pembuka, pewawancara akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang singkat dan ringan saja sifatnya. Atau boleh dikatakan, sebenarnya pada bagian ini pewawancara hanya mengajukan pertanyaan untuk sekedar berbasa-basi semata. Tujuan pewawancara dalam hal ini adalah untuk mencairkan suasana tegang, gugup atau kaku pada diri pelamar sehingga pelaksanaan wawancara akan berlangsung dengan akrab dan santai, tanpa kehilangan keseriusan masalah yang akan mereka bahas nantinya. Adapun contoh-contoh ucapan atau pertanyaan yang kemungkinan diajukan oleh pewawancara pada bagian pembukaan ini , diantaranya adalah :

1)    Silahkan masuk.

2)    Apakah Anda telah menunggu lama ?

3)    Jam berapakah Anda tadi berangkat dari rumah pagi tadi ?

4)    Bagaimanakah keadaan cuaca saat Anda meninggalkan rumah ?

5)    Apakah Anda mendapat kesulitan untuk menemukan kantor kami ?

6)    Apakah Anda datang kesini dengan naik (menumpang) kendaraan umum

7)    Bagaimana keadaan LanTas dari rumah hingga sampai ke kantor kami?

8)    Apakah anda siap untuk diwawancarai sekarang ?.

9)    Siapa nama Anda ?

10) Berapa usia Anda ?

11) Dimana Anda dilahirkan?.

12) Dimanakah Anda bertempat tinggal ?.

13) Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua Anda ?.

14) Apakah anda mempunyai saudara laki-laki dan saudara perempuan ?.

15) Apakah pekerjaan ayah Anda ?.

b.   Wawancara yang Berhubungan dengan Kompetensi

Berikut ini contoh-contoh pertanyaan pewawancara yang berhubungan dengan kompetensi atau latar belakang pendidikan yang dimiliki pelamar.

1)       Tolong Anda jelaskan kepada saya, perihal latar belakang pendidikan formal Anda.

2)       Saya rasa, sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada saya perihal pendidikan Anda .

3)       Dimana dan kapan anda lulus dari Sekolah Menengah Atas ( SMA )

4)       Bagaiamana pandangan Anda tentang pendidikan yang terima di sekolah ?

5)       Apa mata pelajaran kesukaan Anda saat di Sekolah  Menengah Atas  ?

6)       Mengapa Anda menyukai mata pelajaran tersebut ?

7)       Mengapa Anda tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi?.

8)       Kursus-kursus apa saja yang pernah Anda ikuti ?.

9)       Apakah Anda puas dengan hasil kursus-kursus itu ?.

10)   Di mana Anda belajar computer ?.

11)   Bagaiman pendapat  Anda mengenai lembaga di mana anda kini tengah mengikuti kursus computer itu ?.

12)   Berapa lama anda belajar bahasa inggris ?

13)   Apakah anda masih tetap belajar bahasa inggris pada saat  sekarang  ini ?.

14)   Apakah Anda merasa bahwa keahlian yang telah Anda dapatkan tersebut akan dapat anda terapkan dalam pekerjaan Anda nantinya ?.

15)   Apakah Anda mengikuti pelatihan kerja ?.

16)   Bagaimana pendapat Anda perihal pelatihan kerja itu ?.

17)   Apakah Anda merasa bahwa pelatihan kerja itu berguna untuk anda ?.

18)   Anda suka membaca Koran ? Koran apa yang sering And abaca ? Kolom berita apa yang Anda sukai ?

19)   Bagaiamana menurut pendapat Anda tentang penerapan Upah Minimum Regional (UMR) oleh pemerintah ?

20)   Pernahkah Anda mengalami masalah kesehatan ?

21)   Apa yang mendorong Anda melamar pekerjaan ini ? Atau mengapa Anda ingin bekerja dengan kami ?

22)   Apa yang  Anda dapat  lakukan untuk perusahaan ini yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain ?

23)   Apakah Anda mampu bergaul dengan orang lain ?

24)   Apakah sasaran karier jangka panjang Anda ? Dan apa yang perlu dikembangkan agar dapat mencapai sasaran tersebut ?

25)   Posisi apa yang Anda harapkan setelah beberapa tahun mendatang ?

26)   Mengapa Anda merasa layak untuk posisi tersebut ?

27)   Apakah Anda mempunyai sasaran atau kisaran gaji tertentu ?

28)   Apa yang membuat Anda merasa mampu untuk mencapai penghasilan sebesar itu ?

29)   Mana yang lebih penting bagi Anda, Gaji atau Profesi ?

30)   Apakah Anda tertarik pekerjaan ini karena gajinya ?


Materi 5

MEMILIH LEMBAGA KURSUS/PELATIHAN

a.  Pentingnya Memiliki Sertifikat Kursus

Pengertian sertifikat sendiri adalah suatu bentuk desain dan dicetak yang didalamnya memiliki struktur dan keterangan tertentu dari suatu pembuat sertifikat. Diberikannya sertifikat sendiri pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Beberapa manfaat atau tujuan secara umum memiliki sertifakt adalah sebagai bukti bahwa anda pernah melakukan kursus, manfaat lain adalah sebagai bukti akan ilmu yang ada kuasai dan ada pernah belajar tentang suatu skill tertentu, hal tersebut berguna bila anda ingin melamar kerja pada bidang tersebut maka anda sudah lulus pada kualifikasi tahap pertama tinggal tahap selanjutnya adalah menunjukan kemampuan anda dari hasil kursus.

Fungsi sertifikat yaitu ketika kita melamar suatu pekerjaan biasanya dengan adanya sertifikat kita sudah dapat nilai lebih dibanding yang melamar tidak melampirkan sertifikat. Jenis dari sertifikat juga bermacam ragamnya, ada yang sertifikat penghargaan, sertifikat pelatihan, sertifikat kelulusan dan masih banyak lagi macamnya.

Sertifikat keterampilan itu harus dipertanggungjawabkan. Nilai yang baik yang tercantum dalam sertifikat itu terkadang menjadi tidak ada apa-apanya ketika diuji, pelamar kerja itu tidak bisa menunjukkan kemampuannya. Selanjutnya nilai yang tercantum tidak akan dilihat sebelum mampu membuktikan kemampuan yang sebenarnya. Bukti otentik yang bisa diukur dan bisa dilihat adalah bukti yang sebenarnya. Dengan kata lain, sertifikat keterampilan itu hanya untuk saringan administrasi.

 b.  Antara Kursus  dan Pelatihan

Pada dasar antara kursus dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan ditempat tertentu.

Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kerja.

Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan ketrampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99).

Pelatihan atau Training merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi, sebagai hasil dari pengajaran vocational dan latihan keahlian dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan keahlian yang spesifik (www. wikipedia).

Perbedaan utama dari kursus dan pelatihan terletak pada beberpa hal, yaitu : 

                                     

                 PILIHAN

                        

ASPEK

 

KURSUS

 

PELATIHAN

WAKTU

 

Relatif

lebih lama

 

Relatif

lebih singkat

TUJUAN

 

Lebih umum dan

Menyeluruh

 

Meningkatkan keahlian (skill) / kinerja /

FOKUS

 

Lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, menanaman konsep

 

 

Menekankan learning by doing dan pengusaan secara parsial

BIAYA

 

Relatif :

tergantung

Jenis Kursus

 

Relatif :

tergantung

Jenis Pelatihan

 

Mengapa Pelatihan Diperlukan

Kegiatan pelatihan sangat penting karena bermanfaat guna menambah pengetahuan atau ketrampilan terutama bagi yang mempersiapkan diri memasuki lapangan pekerjaan. Sedangkan bagi yang sudah bekerja akan berfungsi sebagai “charger” agar kemapuan serta kapabilitas kita selalu terjaga guna mengamankan existensi atau peningkatan karir. Jadi kalaupun itu harus mengeluarkan biaya sebetulnya tidak terlalu signifikan. Taruhlah kita jadwalkan untuk mengikuti pelatihan dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun. Maka biaya yang dikeluarkan apabila dibagi prorata, jumlah pengeluaran rata-rata perbulan sungguh kecil dan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu ungkapan biaya dalam konteks pelatihan biasanya lebih populer disebut sebagai investasi. Jadi kita melakukan investasi dalam jumlah yang kecil untuk tetap survive dalam dunia kerja yang sangat kompetitif akhir-akhir ini. Segala sesuatu dapat terjadi dan berubah secara tiba-tiba. Hanya kemapuan dan upaya untuk me-“refresh” kompetensi masing-masing kita yang membuat kita selalu dapat bertahan.  Jangan pernah lengah dan lalai karena yang dinilai adalah aktualisasi diri bukanlah melulu bertumpu pada kebanggaan background pendidikan atau nama besar almamater.

 

Berikut beberapa bidang dan jenis keahlian antar lain :

 

No

Bidang pelatihan

Jenis Pelatihan

 

1

Elektronika

a.       Komputer

b.      Teknisi Komputer

c.       Elektronika

d.      Handphone

2

Otomotif

a.       Mekanik otomotif

b.      Montir

3

Bahasa

a.       Mandarin

b.      Jepang

c.       Korea

d.      Dll

4

Tata Busana, Boga dan rias

a.       Menjahit

b.      Bordir

c.       Sulam

d.      Tata rias

e.       Boga dan Kuliner

5

Ekonomi dan Administrasi

a.       Akuntansi computer

b.      Ekonomi Syariah

c.       Perbankan

d.      Export Import

e.       Admin Kantor

n

Sumber Daya Manusia

a.       Pengembangan diri

b.      Pramugari

c.       Ticketing

d.      Public Relation

e.       Sekretaris

f.       Staff

 

c.  Tips Memlih Lembaga Kursus/Pelatihan

Masih banyak lagi bidang-bidang yang bisa dipilih. Anda bisa browsing di internet. Memilih lembaga penyelenggara kursus dengan memperhatikan sebagai berikut :

1.      Memiliki perizinan yang lengkap

Tidak semua lembaga kursus atau pelatihan memiliki izin yang lengkap. Untuk itu, pilihnya lembaga kursus atau pelatihan yang memiliki izin yang lengkap dan legarl

2.      Memiliki fasilitas / sarana pendidikan atau pelatihan

Fasilitas atau sarana yang lengkap akan menunjang terhadap kualitas proses belajar  

3.      SDM yang profesional

SDM yang profesional akan berpengaruh terhadap kualitas lulusan lembaga kursus atau pelatihan tersebut.

4.      Lokasi kegiatan atau pelatihan

Lokasi menjadi pertimbangan Anda dalam hal kemudahan dan biaya transportasi yang akan dikeluarkan

5.      Memiliki akreditasi

Pengakuan dari pemerintah atau masyarakat sangat penting untuk menjadi pertimbangan Anda dalam memutuskan pilihan.

6.      Memiliki program kerja atau kurikulum yang jelas

Program kerja atau kurikulum yang jelas akan berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar yang berkualitas

7.      Banyaknya lulusan dari lembaga pelatihan tersebut

Realitas menunjukan banyaknya lulusan dari lembaga tersebut yang meraih sukses

8.      Memiliki jaringan kerjasama

Lembaga atau pelatihan tersebut memiliki jejaring kerjasama yang banyak dalam hal penyaluran atau kerjasama lainnya

9.      Tidak menjanjikan penempatan 100 %

Lembaga atau pelatihan tersebut tidak banyak memberikan janji tapi bukti

10.  Memasang Identitas (papan nama) secara jelas

11.  Pengakuan masyarakat sekitar bahwa lembaga kursus atau pelatihan tersebut memiliki kondite yang baik dan bisa dipercaya.


Materi 6


KIAT SUKSES MENJADI PENGUSAHA MUDA

a.  Mengenal Tingkatan dan Jenis dalam Usaha

Menurut tingkatannya, usaha dibagi atas usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1.    Usaha Mikro, adalah usaha dengan kebutuhan mdal dibawah 50 juta diluar pemakaian aset pribadi. Banyak jenis usaha yang kita temui dengan modal di bawah 50 juta rupiah. Tapi mengapa kriteria modal di bawah 50 juta rupiah disebutkan di luar aset usaha ? Ini karena perhitungan modal didasarkan pada kebutuhan investasi sedangkan operasional biasanya adalah tempat usaha dan kendaran.

2.    Usaha Kecil, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 50 juta rupiah dan 200 juta rupiah di luar aset usaha. Usaha kecil setingkat lebih tinggi dari usaha mikro karena kebutuhan modal usahanya lebih besar.

3.    Usaha Menengah, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 200 juta rupiah dan 500 juta rupiah di luar aset. Skala usaha ini memang sudah lumayan besar mengingat modal yang dibutuhkan sudah di atas 200 juta.

4.    Usaha besar, adalah usaha yang kebutuhan modalnya di atas 500 juta rupiah. Level usaha ini memang yang paling tinggi. Bentuknya pun bermacam-macam seperti perusahaan-perusahaan besar dengan skala internasional.

Mengenal Jenis-jenis Usaha

1.    Usaha Perdagangan Produk Primer

Usaha ini bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Anda pasti mengenal istilah sembako. Sudah tentu ya ? Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pangan dasar bagi masyarakat. Produk yang termasuk sembako adalah beras, minyak goreng, terigu, gula pasir, telur dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan bahan pokok pun berubah dan bertambah jenisnya.

2.    Usaha Perdangan Produk Sekunder

Usaha ini bergerak pada produksi dan penjualan produk bukan kebutuhan pokok. Produk sekunder memang bukan merupakan kebutuhan wajib harian, tapi juga penting bagi mereka yang membutuhkannya. Produk-produk seperti pakaian muslim, sepatu, sandal, aneka tas, kosmetik dan suku cadang kendaran merupakan contoh dari produk sekunder.

3.    Usaha Perdagangan Produk Tersier

Usaha perdagangan produk tersier bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang dibutuhkan untuk kepuasan pembelinya, seperti barang-barang untuk menghibur atau menyenangkan diri. Contoh dari usaha ini antara lain jual beli mobil, lukisan, perhiasan, mainan, alat elektronik yang mewah. Jika melihat sifat produknya, tentu akan lebih sulit dalam memasarkan produk tersier dalam arti penjualannya tidak sebanyak produk kebutuhan pokok atau sekunder.

4.    Usaha Jasa,

Usaha Jasa adalah usaha yang bergerak di bidang penyediaan jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan. Dalam usaha jasa diperlukan pembuktian untuk memberikan kepercayaan pada konsumen akan kualitas jasa yang diberikan. Skala usaha jasa sama dengan jenis-jenis usaha sebelumnya, yaitu berdasarkan modal yang dikeluarkan. Sangat memungkinkan untuk memulai usaha jasa tanpa modal uang. Usaha jasa sudah bisa dimulai hanya dengan modal keahlian yang dimiliki. Berikut ini ada beberapa contoh usaha jasa diantaranya : Jasa tansportasi, jasa kecantikan, jasa perbaikan, jasa pembangunan, jasa penyewaan, jasa desain, jasa kesehatan, jasa pendidikan dan perawatan, dan sebagainya.

b. Kepribadian (Sikap) dan Watak (Karakter) Pengusaha

Kepribadian berasal dari bahasa Inggris  personality. Kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Personality is the total of human mindMind di sini diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, berupa tamperamen, watak (karakter). Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif ? Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengeal beberapa macam utility, yaitu ;

1. Utility of Place (kegunaan tempat)

2. Utility of Time (kegunaan waktu)

3. Utility of Form (kegunaan bentuk)

4. Utility of Ownership (kegunaan kepemilikan) dan sebagainya

     Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu benda disebut produktif.

Ciri orang yang tidak produktif ialah :

1. Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah mengemukakan ide.

2.    Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.

3. Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima.

4.    Sifatnya sentimental, suka merenung masa lalu.

5.    Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya.

6.    Dia suka memasarkan pribadinya dengen memperoleh imbalan/balas jasa/honor.

7.    Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.

     Ciri & Watak (Karakter) Wirausaha

Enam Ciri & Watak (Karakter) wirausaha Geoffry G Meredith

No

 

Ciri-Ciri

 

Watak

 

1

 

 Percaya Diri

 

Keyakinan, ketidak ketergantungan dan optimis

2

 

Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba,  ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, energi dan inisiatif

3

 

Pengambilan Resiko

 

Kemapuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan

4

 

Kepemimpinan

 

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik

5

Keorisinilan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6

 

Berorientasi ke masa depan

Pandangan ke depan, perspektif

 

 

     c.   Keuntungan dan Risiko Menjadi Pengusaha

Untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses, tidak hanya sekedar mengharapkan adanya suatu keberuntungan, namun sangat tergantung dari kualitas usaha. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Dewasa ini bisnis atau usaha merupakan tujuan yang sangat penting karena kesempatan atau peluang untuk berusaha semakin hari semakin terbuka. Dengan menjadi seorang pelaku usaha maka kita telah memberikan andil yang sangat besar untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini. Dengan berwirausaha tentu kita akan memiliki banyak keuntungan serta risiko diantaranya :

     Keuntungan

     1.   Profit (Keuntungan)

a.  Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang lebih baik dengan waktu yang relatif lebih singkat.

b.  Penghasilan tidak ditentukan orang lain.

c.  Kontrol Finansial ( Bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai kekayaan sendiri)

     2.   Independence (Bebas, Merdeka, Mandiri)

a.  Tidak bekerja dibawah perintah orang lain.

b.  Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan resiko.

c.  Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi diri secara penuh dan aktualita diri untuk mencapai cita-cita.

d.  Otonomi (Pengelolaan yang bebas & tidak Terikat -  “Boss”)

     3.   Satisfying Way of Life (Kepuasan Hidup)

a.  Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan

b.  Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang lain)

     Risiko

a.  Tidak ada kepastian pendapatan.

b.  Resiko kehilangan modal/asset/investasi.

c.  Meningngalkan zona kemapanan Pengorbanan Personal (Pada awal bekerja keras, sedikit waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi).

d.  Beban Tanggung Jawab (Mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, dan lain-lainl).

e.  Margin keuntungan kecil pada waktu masa pertumbuhan.

f.   Kemungkinan menghadapi proses kegagalan.

c. Kiat Menjadi Pengusaha Muda

Kewirausahaan (enterprenership) adalah kecakapan/kemampuan seseorang dalam menciptakan dan mengelola suatu usaha /kerja untuk mendapatkan nilai ekonomis (nilai tambah) yang lebih besar. Jiwa kewirausahaan  itu mencakup semangat (spirit), sikap, perilaku, dan kecakapan/keterampilan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan. Langkah mendasar dalam memupuk jiwa berkarya dan berwirausaha adalah memahami dan menilai diri sendiri. Karena kunci keberhasilan dalam berusaha adalah memahami diri sendiri dalam bingkai lingkungan sebuah usaha.

1.    Kecakapan Kewirausahaan

Setiap orang layak membekali diri dengan sejumla ketrampilan dan kecakapan berwirausaha, antara lain :

1)      Kreativitas

Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Kreativitas adalah cermat mencari peluang.

2)      Keberanian  Mengambil Resiko

Jiwa wirausaha (enterprehership) dibentuk dengan latihan mengambil keputusan berikut kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin terjadi.

3)      Ketekunan dan Keuletan

Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan dan keuletan adalah prasyaratnya.

4)      Percaya Diri

Mental “gengsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan. Selanjutnya adalah sifat minder, ragu-ragu, dan takut melangkah.

5)      Motivasi Kemandirian

Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapapun yang mau maju terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan kuat pada misinya

2.      Keterampilan Teknik Kewirausahaan

Diperoleh melalui latihan-latihan intensif dalam hal :

1)      Keterampilan Teknik Berusaha

Kegiatan teknik-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol mutu/kualitas, produksi  barang/jasa, pengemasan dan mengelola mekanisme usahanya.

2)      Keterampilan Mencari Informasi.

Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi oleh seorang usahawan.

3)      Keterampilan Berkomunikasi.

Terampil berkomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat berguna ketika melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus negosiasi.

4)      Keterampilan dalam Pemecahan Masalah.

Setiap usahawan tentu akan berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah ini dapat terjadi di intern perusahaannya, atau permasalahan yang berhubungan dengan komunitas sekitarnya.

5)      Keterampilan ilmu perencanaan.

Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan.

6)      Keterampilan dalam pengelolaan usaha.

Usahawan adalah pengelola usaha. Di dalamnya terdapat proses kerja yang berkaitan dengan orang banyak (karyawan).

7)      Keterampilan menganalisis pasar.

Pasar menjadi faktor utama dalam melakukan bisnis.

8)      Keterampilan mengantisipasi peluang.

Wirausaha muda dituntut terampil dalam menangkap peluang yang ada di depannya. Tajamannya menganalisis peluang.








 

Oktober 17, 2023 | 0 komentar | Read More