Selamat Datang Pada Blog Bimbingan dan Konseling MAN 2 Garut " Memandirikan Peserta Didik Agar Menjadi Insan Berilmu, Beriman, Bertakwa Serta Berakhlak Mulia "

Statistik Blog

Cari Blog Ini

Business

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Social Icons

Admin

Admin
Lela nurlela

Contact us

Nama

Email *

Pesan *

Artikel

Informasi Perguruan Tinggi

Informasi Pekerjaan

LAIN-LAIN

Written By BK MAN 2 Garut on Senin, 05 Juni 2017 | Juni 05, 2017

LAIN-LAIN
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

GALLERY

GALLERY
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

KONSULTASI

KONSULTASI
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

INFO PEKERJAAN

INFO PEKERJAAN
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

KONSULTASI

TEST
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

KONSELOR

TEST
Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More

ARTIKEL

                                                                         BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS XI

ASSALAMU'ALAIKUM

SELAMAT DATANG PADA LAYANAN INFORMASI KARIR

TEMA : PERENCANAAN KARIR
JUDUL :  SETELAH LULUS SMA, MAU APA ? MAU KEMANA ?
             Bagi pelajar lulusan SMA/sederajat yang tidak ingin menganggur, maka setelah lulus dari SMA dapat memilih salah satu kegiatan lanjutan, diantaranya :
1.      Melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi atau kuliah.
2.      Langsung bekerja
3.      Bekerja sambil kuliah
Bagi para pelajar SMA yang akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada umumnya masih dibiayai oleh orang tua atau pihak lain, dan sebagian lain membiayai sendiri.
Baiklah, pada bagian pertama, akan saya jelaskan mengenai “Kuliah di Perguruan Tiinggi”, apa dan bagaimana ?

PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA
          Program pendidikan perguruan tinggi dapat berupa program diploma (D-1, D-2, D-3, D-4), Sarjana (S-1), Magister (S2), spesialis dan doktor (S-3). Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, politeknik, profesi, dan vokasi (kejuruan).
      Perguruan Tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan menengah.Peserta didik di Perguruan Tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik Perguruan Tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, sekolah tinggi, institute dan universitas.
            Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi Negeri di Indonesia dilakukan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Rektor perguruan tinggi Negeri merupakan pejabat eselon dibawah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, atau kementerian lainnya. Selain itu, terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh Kementerian atau Lembaga pemerintah nonkementerian, yang umumnya merupakan perguruan tinggi kedinasan. Misalnya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Rekap Nasional Semester 2017/2018 Ganjil
Perguruan Tinggi
Dosen
Negeri
Swasta
Total
Negeri
Swasta
Total
PT
122
3,129
3,251
71,918
165,069
236,987
PTA
77
990
1,067
12,337
11,015
23,352
PTK
178
0
178
9,652
0
9,652
Total
377
4,119
4,496
93,907
176,084
269,991

Keterangan :
* PT Aktif
* Mahasiswa Aktif dan Cuti (Jenjang Diploma dan S1)
* Dosen Aktif, Cuti, Ijin Belajar, Tugas di Instansi Lain dan Tugas Belajar
PT = semua perguruan tinggi dibawah dikti (PT umum).
PTA = perguruan tinggi agama dibawah kementerian agama.
PTK = perguruan tinggi kedinasan, semua selain dikti dan kementerian agama.

                 Menurut Peraturan Pemerintah NOMOR 60 TAHUN 1999: Pasal 6, Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi, yang dapat berbentuk akademipoliteknik, sekolah tinggiinstitut atau universitas.
(1) Akademi menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
(2) Politeknik menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
(3) Sekolah Tinggi menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu.
(4) Institut menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian yang sejenis.
(6) Universitas menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu.
            Di bawah ini penjelesan dari sumber lain mengenai perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademik. Meskipun saat ini banyak lulusan SMA yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, namun ternyata masih banyak yang belum tahu apa perbedaan antara Universitas, Institut, Sekolah Tinggi & Akademi. Semoga informasi berikut ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang perbedaan dari ke 4 jenis lembaga perguruan tinggi tersebut.
       Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas sekolah tingkat menengah/lanjutan atas dan yang memberikan pendidikan berdasarkan kebangsaan dengan cara ilmiah.
Perguruan Tinggi dapat terbentuk menjadi :
1. Universitas
2. Institut
3. Sekolah Tinggi
4. Akademi
Adapun penjelasan untuk setiap bentuk Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Universitas tersusun atas dasar keseluruhan, kesatuan ilmu pengetahuan dan terbagi atas sekurang-kurangnya 4 golongan Fakultas yang meliputi Ilmu Agama/Kerohanian, Ilmu Kebudayaan, Ilmu Sosial, Ilmu Eksakta dan Teknik.
2. Institut, memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi serta melakukan penelitian dalam beberapa cabang ilmu pengetahuan sejenis.
3. Sekolah Tinggi memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi serta melakukan penelitian dalam satu cabang ilmu pengetahuan.
4. Akademi memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi yang ditujukan kepada keahlian khusus.
Perguruan Tinggi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.
a. Perguruan Tinggi Negeri : adalah Perguruan Tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh Negara dan Pendiriannya dilakukan oleh Presiden RI.
b. Perguruan Tinggi Swasta : adalah Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Badan Hukum Swasta & di bawah koordinasi Kopertis masing-masing wilayah.
                Di Indonesia, Negara yang kita cintai ini, perguruan tinggi sudah banyak tersebar di seluruh penjuru tanah air. Perguruan-perguruan tinggi itu dapat di kelompokkan menjadi 3 golongan besar. Yaitu, perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi kedinasan (PTK).Mari, kita bahas satu-persatu.
PERGURUAN TINGGI NEGERI, SWASTA, DAN KEDINASAN

1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
                    Tidak berbeda dengan namanya perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Kementerian Riset, Teknologi Dan Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi negeri. ini tersebar secara merata di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Misalnya, di jogja ada Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di papua ada UNCEN dan UNIPA, di Surabaya ada ITS dan UNESA, di bandung ada UNPAD, IPB dan ITB. Karena berstatus PTN, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti ini masih ada sedikit campur tangan pemerintah (walau kurang begitu dominan). Adapula perguruan tinggi negeri yang bernuansa agamis seperti UIN (universitas islam negeri) sunan kalijaga di jogja dan UIN Syarif Hidayatullah di jakarta. Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tingi negeri ini begitu luas. Tinggal anda sebagai mahasiswa yang memilihnya.
2. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
                      PTS adalah perguruan tinggi yang berada di bawah naungan instansi swasta, biasanya berupa yayasan. Yayasan ini dapat biasanya dimiliki oleh BUMN, TNI atau bahkan benar-benar milik pihak swasta. Saat ini perguruan ini tersebar secara merata di setiap kota di seluruh Indonesia. Jumlahnya bahkan jauh melebihi perguruan tingi negeri. Karena berstatus PTS, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti ini benar dari pihak pemilik yayasan. Tidak berbeda dengan perguruan tinggi negeri, Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tingi negeri ini begitu luas. Tinggal anda sebagai calon mahasiswa yang memilihnya.PTS berdiri atas keputusan pemilik yayasan.
3. Perguruan Tinggi Kedinasan
                  Perguruan tinggi kedinasan adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Kementerian atau Lembaga non kementerian (Badan) milik pemerintah atau negara. Tidak seperti PTN yang tersebar secara merata di setiap provinsi di seluruh Indonesia, jumlah PTK sangat terbatas (lebih sedikit dibanding PTN dan PTS). Karena berstatus PTK, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti sangat dipengaruhi oleh campur tangan pemerintah (sangat dominan). Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tinggi kedinasan ini sempit tergantung berada di bawah naungan lembaga apa perguruan tinggi kedinasan tersebut. Misalnya STTN –BATAN merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Bidang ilmu yang di selenggarakan PTK ini hanyalah di sekitar bidang nuklir yaitu Tekofisika Nuklir dan Teknokimia Nuklir.
               Adapun Perguruan Tinggi Kedinasan ini dapat di bagi lagi menjadi 2 yaitu :
a. Perguruan Tinggi Kedinasan ikatan dinas
Perguruan Tinggi Kedinasan yang berikatan dinas adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara, dimana lulusan perguruan tinggi ini memiliki ikatan dinas yang berarti harus bekerja dan mengabdi pada lembaga yang menaungi perguruan tinggi ini dalam selang waktu tertentu (biasanya berstatus PNS). Karena, lulusannya akan menjadi abdi Negara, maka orang-orang yang sekolah / kuliah di tempat itu adalah orang-orang pilihan. Dimana proses seleksinya sangat ketat. Sebagai contoh dalam pengalaman penulis, yang pernah mengikuti seleksi calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) , seleksinya terbagi menjadi dua yaitu seleksi tingkat kabupaten dan seleksi tingkat provinsi. Seleksi itu meliputi seleksi administrasi, tes bakat skolastik, tes kesehatan 1 dan 2, kesemaptaan, akademik , dan penentuan akhir .
               Adapun contoh PTK ikatan dinas seperti Akademi Angkatan Udara dibawah TNI AU, Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di bawah Badan Meteoroloi klimatologi dan geofisika, Institut pemerintahan dalam negeri IPDN di bawah departemen dalam negeri dan lain sebagainya.
b. Perguruan Tinggi Kedinasan non ikatan dinas
Perguruan Tinggi Kedinasan non ikatan dinas adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara, dimana lulusan perguruan tinggi ini tidak memiliki ikatan dinas yang berarti bebas untuk memilih tempat diman ia akan bekerja kelak. Kita ambil contoh STTN BATAN, lulusan STTN -BATAN dapat memilih apakah ingin bekerja sebagai PNS di BATAN atau BAPETEN atau menjadi karyawan swasta di berbagai perusahaan yang bergerak atau berhubungan dengan iptek nuklir. Seperti pada PTK yang berikatan dinas, PTK non ikatan dinas pada umumnya berdiri atas keputusan presiden. STTN-BATAN sendiri berdiri atas keputusan prsiden dan diresmikan oleh MenRisTek Bpk. Hatta Radjasa pada tahun 2001 silam.
Adapun STTN dahulu pada tahun 80an bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) dengan jenjang D3 dan berstatus ikatan dinas. Namun sejak tahun 2001 PATN berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) di bawah BATAN dengan jenjang D4 atau setara S1 tetapi tidak berikatan dinas. Tetapi jangan khawatir, menurut info dari dosen lulusan STTN selalu mendapat kuota di BATAN.Tentunya lulusannya harus yang berkompeten.
Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia berada di bawah tanggung jawab Kementerian Agama. Ada tiga jenis perguruan tinggi yang termasuk ke dalam kategori ini, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Di setiap provinsi di Indonesia umumnya terdapat satu UIN, IAIN, atau STAIN.

Daftar Perguruan Tinggi Kedinasan di Indonesia

Perguruan tinggi kedinasan di Indonesia bernaung di bawah kementerian/LPNK tertentu. Terbagi atas:
  • 1 Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian
  • 2 Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Lembaga Pemerintah Nonkementerian

@ Kementerian Dalam Negeri

@ Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

@ Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

@ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

@ Kementerian Keuangan

  • Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN).
    • Kampus STAN Jakarta, Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
    • Pusdiklat Bea dan Cukai, Jl. Bojana Tirta III, Rawamangun, Jakarta Timur.
    • Balai Diklat Keuangan Medan, Jl. Eka Warni No. 30, Medan Johor, Medan.
    • Balai Diklat Keuangan Pekanbaru, Jalan Pepaya No.77 Pekanbaru, Riau
    • Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, Jl. Raya Solo Km.11, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
    • Balai Diklat Keuangan Malang, Jl. A. Yani Utara No.200, Malang.
    • Balai Diklat Keuangan Balikpapan, Jl. M.T. Haryono Dalam Nomor 39A RT 84, Balikpapan.
    • Balai Diklat Keuangan Makasar, Kompleks Perkantoran Gedung Keuangan Negara, Jl. Urip Sumoharjo Km. 4, Makassar.
    • Balai Diklat Keuangan Cimahi, Jl. Gado Bangkong No.111, Cimahi.
    • Balai Diklat Keuangan Manado, Jl. Bethesda No.18, Manado.
    • Balai Diklat Keuangan Denpasar, GKN Lantai III, Jl. Dr. Kusumaatmadja No. 19, Renon, Denpasar.

@ Kementerian Kelautan dan Perikanan

@ Kementerian Kesehatan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001, maka diadakan reorganisasi institusi-institusi pendidikan kesehatan di bawah Departemen Kesehatan dan Kesejateraan Sosial (sekarang Kementerian Kesehatan) menjadi Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan, yang selanjutnya berubah menjadi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) atau yang biasa disingkat menjadi Poltekkes. Berikut daftar Poltekkes Kemenkes yang ada:
Sebelum terjadi reorganisasi institusi-institusi pendidikan kesehatan di bawah Departemen Kesehatan dan Kesejateraan Sosial, insitusi-institusi pendidikan kesehatan yang berada di bawah Departemen Kesehatan dan Kesejateraan Sosial dan yang sebelumnya, antara lain:

@ Kementerian Komunikasi dan Informatika

@ Kementerian Perhubungan

@ Kementerian Perindustrian

@ Kementerian Pertahanan

@ Kementerian Pertanian

@ Kementerian Sosial

Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Lembaga Pemerintah Nonkementerian

1.PLN
  1. Sekolah Tinggi Teknik-PLN, Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat - 11750

2.Badan Intelijen

3.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

4.Badan Pertanahan Nasional

5.Badan Pusat Statistik

6.Badan Tenaga Nuklir Nasional

7.Lembaga Administrasi Negara

8.Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia

Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia


Perguruan tinggi swasta di Indonesia

Perguruan tinggi swasta di Indonesia, dikelola oleh masyarakat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Bimbingan dan pengawasan atas penyelenggaraan perguruan tinggi swasta pada mulanya dilakukan oleh Lembaga Perguruan Tinggi Swasta (disingkat LPTS) yang dibentuk oleh pemerintah. LPTS ini merupakan cikal bakal dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (disingkat Kopertis).

Perguruan tinggi Islam swasta di Indonesia

Perguruan Tinggi Islam swasta di Indonesia tidak berada di bawah tanggung jawab Kementerian Agama, melainkan dikelola oleh organisasi Islam.Demikian halnya dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, Institut Agama Islam, Universitas Muhammadiyah, dan sebagainya.
JALUR/SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI :
1.      SNMPTN (SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI) lihat pada web www.snmptn.ac.id
2.      SBMPTN (SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI) lihat pada web www.sbmptn.ac.id
3.      SELEKSI MANDIRI lihat pada perguruan tinggi negeri masing-masing. (misalnya : upi.edu, unpad.ac.id)
MEMILIH JURUSAN/PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI
Memilih jurusan di perguruan tinggi tidak boleh dilakukan sembanrangan atau asal-asalan, sebab kesalahan memilihnya akan berakibat tidak baik pada prestasi dan masa depan yang diinginkan. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih jurusan/program studi di perguruan tinggi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat memilih jurusan di kelas X atau XI. Hal-hal yang mesti dipertimbangkan antara lain :
1.      Minat dan kemampuan pribadi
2.      Prestasi akademik selama di SMA
3.      Hasil tes psikologi
4.      Kemampuan social ekonomi keluarga/orang tua/wali
5.      Peluang pada jurusan yang dituju
6.      Lokasi ke tempat/perguruan tinggi
Berikutnya, setelah kita memahami mengenai perguruan tinggi di Indonesia, selanjutnya saya akan memaparkan mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ada di Indonesia.




JENIS-JENIS PEKERJAAN YANG ADA DI INDONESIA

A.    Arsitek- Administratur- Apoteker- Akuntan - Astronaut - Aktor - Aktris - Atlet

B.     Bidan - BuruhBlogger

C.    Camat - Calo

D.    Dokter - Dosen - Direktur - Desainer

E.     Editor

F.     Fotografer

G.    Guru - Gamer - Guide

H.     

I.       Ilustrator - Ilmuwan - Insinyur - Inspektur

J.      JaksaJurnalis

K.    Kasir - Kondektur - Koki - Kiai-Komikus-Karyawan-Konsultan

L.     Lurah

M.   Manajer - Masinis - Model

N.    NelayanNovelis-Nakhoda

O.    Operator

P.     Pastur - Pegawai negeri - Pelukis - Pendeta - Penyanyi - Pemahat - Pengacara - Perancang Grafis - Politikus - Programmer - Peneliti - Polisi - Psikolog - Psikiater - Peretas - Pengusaha - Perminyakan - Pramugari - Programmer - Perawat - Penerjemah - Pelaut - Penulis - Pilot - Pramusaji - Pramugara-Presiden - Penari-Pemadam Kebakaran - pelayan - petani - pekerja sosial

Q.    Queen

R.    Raja - Refractionis Optisen - Resepsionis - ratu

S.      Satpam - Seniman - Supir - Sekretaris - Selebritis

T.     Tengkulak -Tani - Tukang (istilah umum) - TNI

U.    Ustad– Ulama, Islam = Ustad, Kristen = Pastur

V.    Video-editor

W.  Wartawan - Wiraswastawan - Wirausahawan

X.     

Y.    Youtubers

Z.     Zumba Instruktur

Lapangan kerja yang ada di Indonesia cukup banyak, jenis dan macamnya terus bertambah selaras dengan kemajuan teknologi, peradaban zaman, tuntutan masyarakat, dan bertambahnya kebutuhan-kebutuhan baru. Pada era pembangunan dan peningkatan kerja sama antarbangsa (globalisasi), penanaman modal dari dalam dan luar negeri terdapat peningkatan kebutuhan tenaga kerja, tentu saja tenaga kerja yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Coba kamu perhatikan adanya iklan lowongan pekerjaan yang selalu ada di media massa, betapa banyak dan beranekaragam. Demikian pula jika kamu mendatangi Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) ataupun kegiatan bursa tenaga kerja yang sering diadakan, maka kamu akan mendapatkan data dan informasi tentang lapangan pekerjaan.

Dibawah ini terdapat beberapa contoh tentang keanekaragaman jenis dan bentuk pekerjaan yang selaras dengan Kemenakertrans, yaitu:

1. Lapangan kerja pada Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

  1. Ahli Pertanian
  2. Ahli Peternakan
  3. Ahli Perikanan
  4. Ahli Kehutanan
  5. Penyuluhan Pertanian
  6. Petani
  7. Pemelihara pertanian dan perkebunan
  8. Operator Mesin Pertanian
  9. Penebang Pohon
  10. Pengangkut Kayu
  11. Penyadap Getah 
  12. Peternak 
  13. Nelayan

2. Lapangan Kerja pada Bidang Pertambangan dan Pengolahan Logam

  1. Ahli Tambang
  2. Tenaga Eksplorasi
  3. Tenaga Survei
  4. Ahli Mesin Pertambangan
  5. Pengolah hasil
  6. Tenaga Penggalian
  7. Tenaga Peleburan
  8. Tenaga Pelapisan
  9. Tenaga Penempa
  10. Pandai Besi
  11. Tenaga Pencetaan tambang

3. Lapangan Kerja pada Bidang Industri Pengolahan

  1. Ahli Teknik Mesin
  2. Ahli Teknik Industri
  3. Ahli Teknik Pengolahan
  4. Tenaga Pemintalan
  5. Tenaga Pertenunan
  6. Tenaga Pencelupan
  7. Pengolah atau Ahli Kopi
  8. Pengolah atau Ahli Teh
  9. Tenaga Pengolahan Makanan
  10. Tenaga Pengolahan Minuman
  11. Tenaga Pengolahan Kulit Kayu
  12. Pengolah atau Ahli Coklat
  13. Pengolah atau Ahli sampah
  14. Pengolah Hasil
  15. Pengolah Hasil Pertanian
  16. Ahli Bahan Kimia
  17. Tenaga Pengolah Kertas dan Plastik
  18. Ahli Sepatu dan Barang Kulit
  19. Ahli Perabot Rumah Tangga
  20. Penjahit
  21. Tenaga Percektakan

4. Lapangan Kerja pada Bidang Pelistrikan, Gas, dan Air

  1. Ahli Teknik Listrik dan Elektronika
  2. Ahli Teknik Gas dan Air
  3. Tukang Pemasangan Alat Listrik
  4. Tukang Pemasangan Alat Gas
  5. Tukang Pemasangan Alat Air
  6. Pemasangan Alat Elektronika
  7. Perakit Pesawat Listrik dan Elektronika
  8. Pemasangan Jaringan Kabel
  9. Operator Stasiun Pemancar
  10. Ahli Televisi dan Perekam
  11. Operator Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
  12. Operator Penyaringan Air
  13. Operator Pembangkit Gas
  14. Monitor Pesawat Radio

5. Lapangan Kerja pada Bidang Bangunan dan Jalan

  1. Arsitek dan Perencanaan
  2. Ahli Teknik Sipil Ahli Analis
  3. Sistem Tukang Pasang Atap
  4. Tukang Pasang Kaca
  5. Tukang Aspal
  6. Pengemudi Mesin Gilas
  7. Tukang Plester

6. Lapangan Kerja pada Angkutan dan Komunikasi

  1. Ahli Mesin Kapal
  2. Ahli Komunikasi
  3. Penerbang atau Pilot
  4. Navigator
  5. Perwira Kapal
  6. Ahli Mesin Diesel Kereta Api
  7. Kepala Stasiun
  8. Pegawai Bandara
  9. Pegawai Telepon dan Telegraf
  10. Akspeditur
  11. Masinis dan Tukang Api
  12. Tukang Rem
  13. Juru Sinyal dan Alat Angkutan
  14. Pengemudi Alat Angkutan
  15. Operator Alat Angkutan
  16. Pegawai Pelabuhan
  17. Pegawai Kantor Pos

7. Lapangan Pekerjaan pada Bidang Perdagangan dan Keuangan

  1. Ahli Ekonomi
  2. Ahli Keuangan
  3. Ahli Bank
  4. Manajer
  5. Bagian Keuangan
  6. Bagian Pemasaran
  7. Bagian Produksi
  8. Bagian Administrasi dan Personil
  9. Ahli Akuntansi
  10. Operator Mesin Komputer
  11. Pengawas Penjualan dan Pembelian
  12. Agen Pembelian dan penjualan
  13. Manajer Hotel
  14. Resepsionis
  15. Penyedia Makanan
  16. Tenaga Kepariwisataan
  17. Tenaga Perjalanan
  18. Penunjuk Jalan
  19. Tenaga Asuransi
  20. Juru Masak
  21. Tenaga Pembukuan
  22. Pelayan Restoran
  23. Operator Mesin Hitung
  24. Tenaga Penjualan dan Pembelian

8. Lapangan Kerja pada Bidang Jasa

  1. Tenaga Perawat Muka
  2. Tenaga Perawat Rambut
  3. Ahli Kecantikan
  4. Tenaga Pemadam Kebakaran
  5. Tukang Pijit
  6. Penatu
  7. Perawat atau Pengubur Jenazah
  8. Perias Pengantin
  9. Pembantu Rumah Tangga
  10. Pemelihara atau Penjaga Gedung

9. Lapangan Kerja pada Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Agama

  1. Guru atau Dosen
  2. Peneliti
  3. Ulama Islam
  4. Pendeta
  5. Pastur
  6. Bhiksu
  7. Pedande
  8. Pelukis
  9. Pemahat
  10. Penyanyi
  11. Penari
  12. Pemain Sirkus
  13. Pelawak
  14. Olahragawan
  15. Pengarang
  16. Penulis
  17. Wartawan
  18. Pegawai atau Instansi Film
  19. Fotografer
  20. Pemusik
  21. Seniman

10. Lapangan Kerja pada Bidang Kesehatan

  1. Dokter
  2. Ahli Gizi dan Diet
  3. Ahli Fisioterapi
  4. Apoteker
  5. Asisten Apoteker
  6. Analis Kesehatan
  7. Teknisi Alat-Alat
  8. Kesehatan Perawat
  9. Bidan
  10. Ahli Optometrik

11. Lapangan Kerja pada Bidang Ketatausahaan

  1. Ahli Administrasi
  2. Ahli Arsip
  3. Agendaris
  4. Juru Steno
  5. Bendaharawan
  6. Juru Tik

12. Lapangan Kerja pada Bidang Kemasyarakatan

  1. Ahli Hukum
  2. Pengacara
  3. Hakim
  4. Jaksa
  5. Penitera
  6. Notaris
  7. Kurator
  8. Ahli Sosiologi
  9. Ahli Bahasa
  10. Penerjemah
  11. Juru Bahasa atau Bicara
  12. Ahli Kependidikan
  13. Pustakawan

Jenis lapangan kerja akan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pembagian jenis lapangan kerja di atas sebenarnya tidak berdiri sendiri sama sekali, namun saling berhubungan antara bidang yang satu dengan yang lain baik langsung maupun tidak langsung.
Tidak tertutup kemungkinan ada jenis pekerjaan baru yang tercipta oleh mereka yang ingin berwiraswasta dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sangat dimungkinkan karena masyarakat nampaknya semakin menambah jumlah kebutuhan hidupnya sehingga membutuhkan jasa dan layanan tambahan. 
Mereka yang cermat dan kreatif melihat peluang, serta benar pengolahannya akan menuai keberhasilan. Lapangan pekerjaan yang kelak akan dipilih diselaraskan dengan keadaan diri dalam hal bakat, minat, kemampuan, keterampilan, bukti formal hasil pendidikan, dan kesempatan yang ada. 
Ingat dalam memperebutkan kesempatan mendapatkan pekerjaan kamu akan berkompetisi secara sehat dengan teman-teman seangkatanmu, mereka yang lebih dahulu lulus namun belum mendapatkan pekerjaan, mereka yang sudah berpengalaman kerja namun telah di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), mereka yang akan berpindah kerja karena berbagai alasan, dan mereka yang membuka usaha sejenis jika kamu ingin berwiraswasta.
Agar lebih berdaya dan berhasil guna dalam proses mencari pekerjaan, maka perlu ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai langkah penting mencari pekerjaan, diantaranya:
  1. Mencari dan mengumpulkan semaksimal mungkin tentang aneka macam jenis pekerjaan, jabatan, atau karier, serta lowongan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga atau usaha, baik yang dikelola oleh pemerintah atau swasta, baik yang diselenggarakan di dalam negeri atau luar negeri.
  2. Memahami pola pembangunan daerah dalam hal pengembangan sumber daya alamnya yang selaras dengan semangat otonomi daerah.
  3. Mengolah informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, disortir, dan akhirnya dipilih, serta mempersiapkan diri seperlunya sesuai dengan jenis pekerja yang diinginkan.
  4. Mengupayakan adanya kegiatan latihan kerja atau magang agar lebih memiliki pengalaman yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang kelak akan dipilih atau dijalani.
  5. Ketika akan melamar pekerjaan tertentu, pastikan bahwa segala persyaratan sudah dipenuhi atau disiapkan dengan benar dan lengkap.
  6. Jika kamu akan berwiraswasta atau menciptakan pekerjaan sendiri (usaha mandiri) maka perlu dipersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jenis usaha itu.
  7. Ada hal yang tidak bisa disiapkan dan datang secara tak terduga, yaitu keberuntungan. Tiba-tiba ada yang menawarkan pekerjaan dan mengajakmu berbisnis sehingga dengan mudah dan cepat suatu pekerjaan didapatkan. Keberuntungan itu tak bisa ditiru, maka jangan terpaksa oleh kenyataan semacam ini, tetaplah berusaha sebagaimana mestinya.

Kembali Kepada Kamu Sendiri

Sekarang, segala sesuatu diserahkan kembali kepada setiap pribadi untuk mengolah data atau informasi tentang dunia kerja. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, antara lain:
  1. Nilai plus pribadi, misalnya kelebihan dalam hal pengalaman, keterampilan, penguasaan bahasa asing tertentu, dan prestasi-prestasi lainnya. Bukti fisik seperti piagam penghargaan, sertifikat, dan sebagainya yang anda miliki akan berperan penting pada saatnya. Oleh karena itu, perhatikan dengan saksama tentang persyaratan-persyaratan yang diminta pada lowongan pekerjaan.
  2. Lowongan yang ada biasanya tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja, sehingga pemilik lowongan kerja akan menyeleksi dengan ketat bagi calon tenaga kerja, dan akan dipilih beberapa saja yang dinilai terbaik. Maka perlu persiapan mental untuk menghadapi kenyataan ini.
  3. Perlu kiranya membangun relasi dengan kenalan, teman, atau banyak pihak, sebab biasanya dari merekalah biasanya seseorang akan mudah mendapatkan informasi dan lowongan pekerjaan, dan mereka yang mungkin akan mengajakmu bergabung dengan mereka.
  4. Siapkan selalu arsip-arsip asli atau foto kopi ijazah, berkas administrasi pribadi, surat-surat keterangan, foto, Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga, dan data-data lain yang dibutuhkan, juga hal-hal lain yang sekiranya penting dan dapat melengkapi.
  5. Siapkan diri sebaik mungkin dan perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan unsur-unsur psikologis seperti IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient), tes tertulis, wawancara, kesehatan fisik, dan sebagainya. Simak juga pemahaman megenai cara Mengintegrasikan Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ.

Berdasarkan informasi di atas, para siswa mulai memikirkan dan memerhatikan secara sungguh-sungguh perihal kegiatan lanjutan setelah lulus SMA.Dunia kerja dapat dijadikan pilihan apabila belum ingin kuliah, ataupun kuliah sambil kerja.
Ada sedemikian banyak lapangan pekerjaan, ada sekian banyak peluang dalam mengelola alam ini, dan ada sekian persyaratan untuk mencapai itu semua. Oleh karena itu, menjadi penting apabila para siswa sudah jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri, sehingga pada saatnya nanti akan menuai dan menikmati hasil yang terbaik.
Semua kembali kepada dirimu sendiri. Mulai sekarang ada baiknya jika sudah mulai senang membaca literatur atau tulisan dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
Manakah jenis atau lapangan pekerjaan yang kamu minati?
Silahkan pilih dan upayakan sebaik mungkin. Jangan lupa, dalam setiap usaha dan upaya, sertakan doa dan mohon petunjuk dari Tuhan, berdiskusi dengan orang dewasa yang dipercayai atau guru.

Juni 05, 2017 | 0 komentar | Read More